Foto: Ist |
Banda Aceh – Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Teuku Riefky Harsya (TRH) mengatakan, kehadiran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) harus diikuti dengan hadirnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal dan kreatif yang mampu menghadirkan inovasi-inovasi baru.
“SDM dari masyakarat lokal yang mampu menghadirkan produk dan karya yang dapat menarik minat konsumen dan bertarung di pasar global,” kata TRH saat membuka seminar merajut nusantara dengan tema “Pemanfaatan TIK Dalam Pengembangan Ekonomi Lokal Masyarakat Daerah” secara virtual, Rabu (26/10/2022).
SDM kreatif tersebut, kata TRH, juga harus dibekali tentang literasi digital yang mumpuni, sehingga nanti terwujud masyarakat digital yang memenuhi dan mampu bersaing di kancah internasional.
“Kami di Komisi I terus mendorong Kemkominfo untuk fokus pada pemanfaatan TIK dan dampaknya terhadap pengembangan ekonomi lokal masyarakat daerah,” kata TRH.
Dalam kesempatan itu, TRH menjelaskan, dalam menghadapi tututan persaingan global, pembangunan ekonomi sudah selayaknya tidak hanya betumpu pada daerah tertentu saja, tetapi harus merata sampai ke pelosok Nusantara.
Atas dasar inilah, kata dia, pengembangan ekonomi lokal daerah sangat penting. Kemajuan ekonomi daerah akan berdampak pada kemajuan ekonomi nasional.
Sekjend DPP Partai Demokrat itu menjelaskan, pengembangan ekonomi lokal masyarakat daerah di era digitalisasi saat ini, harus mengedepaan optimalisasi pemanfaatan TIK.
“Saat ini kita tengah berada di era revolusi industri 4.0, di mana sistem otomasi dan komputerisasi menjadi andalan dalam segala aspek kehidupan, termasuk sektor ekonomi,” kata TRH.
Di sisi lain, kata TRH, Kementerian Koordinator Perekonomian mencatat nilai ekonomi digital Indonesia tercatat sekitar 70 miliar USD, dan merupakan yang tertinggi dari negara ASEAN lainnya.
Jumlah ini, sebut TRH, diperkirakan akan mampu tumbuh hingga 5 kali lipat pada tahun 2030, dengan nilai pencapaian hingga 330 miliar USD.
Menurut TRH, salah satu faktor pendorong pertumbuhan sektor ekonomi digital ini adalah subsektor parawisata dan perdagangan, di mana kedua subsektor ini banyak dipengaruhi oleh pergeseran preferensi masyarakat dalam pemanfaatan TIK.
“TIK dimanfaatkan oleh para pegiat ekonomi lokal sebagai sarana untuk memasarkan produk atau marketing aktifitis,” kata TRH.
Wakil Ketua Komisi I DPR RI itu menambahkan, TIK telah menjelma menjadi salah komponen yang sangat penting di era saat ini, sehingga dukungan dan akses terhadap pemanfaat TIK secara maksimal membutuhkan infrastruktur yang memadai.
“Ketersediaan infrastruktur TIK dapat memberikan dampak positif bagi pembangunan dan pengembangan masyarakat,” tutur TRH.
Untuk diketahui, kegiatan seminar yang digelar secara daring dan luring ini terlaksana berkat kerja sama antara Kementerian Komunikasi dan Informatikan (Kemkominfo) Direktorat Jenderal (Ditjen) Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI).
Kegiatan ini menghadirkan narasumber yang handal, yaitu Akademisi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan Wakil Dekan III Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Ar-Raniry Banda Aceh. []