KampusNews

Lepas Sambut Dekan Fakultas Ushuluddin UIN Ar-Raniry, Ini Pesan Prof Syamsul

Prof Syamsul Rijal. Foto: Waspada Aceh

Banda Aceh – Guru Besar Filsafat Islam pada Fakultas Ushuluddin dan Filsafat (FUF) UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Prof Syamsul Rijal mengatakan bahwa fakultas tersebut memerlukan sentuhan orang-orang cerdas dan bijak yang punya hati.

Hal itu disampaikan Prof Syamsul Rijal saat memberi arahan pada acara lepas sambut Dekan FUF dari Abd. Wahid kepada Salman Abdullah Muthalib di Aula FUF UIN Ar-Raniry, Banda Aceh, Rabu (21/9/2022).
“Ushuluddin ini memerlukan sentuhan orang-orang cerdas dan bijak yang punya hati, kita bantu itu pak dekan,” kata Prof Syamsul.
Prof Syamsul menyampaikan bahwa Ushuluddin adalah rumah besar bagi dekan, dosen, karyawan dan mahasiswa di fakultas tersebut. Ia menamsilkan, sejauh-jauh bangau terbang, akhirnya harus kembali ke lumpur.
Melalui tamsilan tersebut, Prof Syamsul mengajak semua pihak yang dibesarkan oleh Ushuluddin untuk kembali dan ikut bersama-sama membesarkan fakultas ini.
“Di mana pun bapak/ibu berkiprah, harus kembali ke rumah besar, jangan pernah melupakan rumah besar. Orang yang mampu memahami rumah besar adalah mereka yang punya hati,” tutur Prof Syamsul.
Ia menambahkan, Ushuluddin adalah fakultas yang memiliki potensi besar dan bisa berkontribusi untuk kemajuan UIN Ar-Raniry. Dalam cacatan Prof Syamsul, Ushuluddin kini memiliki 25 doktor dan 3 guru besar.
Potensi sumber daya manusia (SDM) tersebut, kata Prof Syamsul, seyogyanya bisa berkontribusi semaksimal mungkin untuk kemajuan UIN Ar-Raniry. Hal ini, kata dia, hanya bisa dilakukan oleh mereka yang memiliki hati.
“Saya secara pribadi sebagai keluarga besar Ushuluddin menginginkan bahwa Ushuluddin harus besar dan buatlah sistem yang mereka selama ini yang sudah waktunya sudah sempit untuk memikirkan Ushuludin, jalin kembali, untuk kembali memikirkan Ushuluddin ini,” tegas Prof Syamsul.
Dalam kesempatan itu, mantan Wakil Rektor UIN Ar-Raniry ini juga mengajak para dosen untuk mendukung penuh program maupun inovasi yang akan dilakukan oleh Salman Abdullah Muthalib selaku pimpinan baru Fakultas Ushuluddin.
Ia juga mengajak semua unsur di lingkungan fakultas tersebut untuk bersama-sama bersinergi dan berkomitmen membangun serta meningkatkan kinerja akademik, kemahasiswaan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat demi pengembangan fakultas ke depan.
Prof Syamsul optimistis jika dekan baru yang juga lulusan Universitas Al-Azhar Cairo itu mampu menggerakkan para dosen untuk menjalankan cita-cita tersebut. Tentunya, tambah dia, semua itu butuh proses.
“Tidak ada di dunia ini tanpa ada proses, kalau Anda menginginkan minuman anggur yang segar, jangan ragu untuk memporak-porandakan anggur itu, giling itu anggur, kadang-kadang kami perlu digiling dulu biar keluar airnya, harus berani pak dekan,” katanya.
Di akhir sambutan, Prof Syamsul juga mengingatkan para pimpinan dan dosen Ushuluddin bahwa fakultas ini tidak bisa dibangun secara individual. Oleh karena itu, ujarnya, mari hilangkan ego sektoral demi kemajuan bersama.
“Rumah besar Ushuluddin tidak bisa dibangun secara individual. Bangunlah inklusivisme, bukan eklusivisme. Hanya dengan kepemimpinan dengan hati hal ini dapat dilakukan,” demikian Prof Syamsul. []

Sumber: Info Publik

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button