Anak Emas SLB TNCC Banda Aceh Ikut Aneka Lomba di Hari Kemerdekaan |
Banda Aceh – SLB TNCC mengadakan kegiatan perlombaan 17-an dalam rangka memperingati hari kemerdekaan ke-77 Republik Indonesia tahun ini.
Perlombaan 17 Agustusan merupakan kegiatan perdana yang diadakan sekolah dan diikuti oleh peserta didik SLB TNCC baik jenjang SDLB maupun SMPLB.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Pengawas Pembina, Jamilah. Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa guru pendidikan khusus harus terus menebar semangat dan berbuat untuk anak-anak berkebutuhan khusus.
“Salah satunya memberikan kesempatan pada anak-anak berkebutuhan khusus untuk ikut serta merayakan kemerdekaan dan bersemangat mengikuti lomba yang didalamnya memberikan banyak manfaat pada peserta didik,” katan Jamaliah dalam keterangannya, Jumat (19/8/2022).
Ketua Panitia, Wahyu Afriyola melaporkan bahwa kegiatan peringatan 17-an telah dilaksanakan pada Kamis, 18 Agustus 2022. Ada enam cabang lomba yang diadakan di mana masing-masing lomba memiliki makna kemerdekaan tersendiri.
Lomba Pacu Karung dan makan kerupuk memiliki makna betapa sulitnya kehidupan rakyat Indonesia pada zaman penjajahan, sehingga untuk memenuhi kebutuhan pangan dan sandang seperti makan minum dan membeli pakaian begitu sulit.
“Sehingga peserta didik harus bersyukur dengan apa yang mereka miliki sekarang,” ujar Wahyu.
Sementara Lomba Tarik tambang, tambah dia, memiliki makna Bhinneka Tunggal Ika dengan persatuan, bergotong-royong dan menjalin kekompakan dengan sesama temannya.
Berikutnya, Lomba Membawa Bola Ping Pong dengan Sendok mengajarkan pada peserta didik bahwasannya mereka harus memiliki jiwa berjuang dan fokus pada tujuannya.
Dua lomba lainnya, kata Wahyu, yaitu Mewarnai Lambang Garuda Pancasila dan Menyanyikan Lagu 17 Agustus.
Kedua lomba tersebut bermakna menanamkan jiwa nasionalisame dan sekaligus memperkenalkan identitas negara serta hari kemerdekaan pada peserta didik.
Wahyu menyampaikan bahwa sekolah juga memberikan apresiasi pada pemenang lomba 17-an kali ini dalam bentuk peralatan tulis dan minum sebagai tambahan semangat untuk semua peserta.
Kata Wahyu, tujuan diadakan kegiatan ini, selain memeriahkan kemerdekaan ke-77 RI, juga sebagai pemenuhan indikator jiwa nasionalisme dan Bhinneka Tunggal Ika yang merupakan bagian dari pembelajaran paradigma baru dalam program sekolah penggerak.
Sebagai salah satu sekolah penggerak angkatan 2 di Banda Aceh, Kepala SLB TNCC Ibu DM. Ria Hidayati, S.Psi.,M.Ed mengatakan bahwa tampak banyak hal positif dari kegiatan ini terutama dalam adaptasi terhadap keramaian.
SLB TNCC yang memiliki banyak peserta didik dengan autisme sering menghadapi kondisi meltdown dan perilaku agresi terhadap perubahan serta input sensori yang berlebihan.
Akan tetapi, katanya, dalam perlombaan hari ini tampak sebagian besar peserta didik penyandang autisme yang biasanya sulit beradaptasi dengan kebisingan namun tampak sangat bersemangat mengikuti lomba bahkan ikut merasakan euforianya dengan tidak menutup telinga mendengar sorakan dan keriuhan sekitar.
Selain itu semua peserta juga tampak menjadi lebih percaya diri dan menikmati semua perlombaan dengan cukup adaptif. Tentu saja besar harapan berbagai kegiatan yang dilombakan dapat memberikan semangat baru dalam diri peserta didik berkebutuhan khusus dan tumbuh menjadi lebih progresif.
Kegiatan ini juga disosialisasikan kepada orangtua dan responnya sangat mendukung karena merupakan kegiatan yang dapat memberikan penghargaan bagi mereka yang kadang dipandang sebelah mata.
Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat juga semakin yakin bahwa peserta didik berkebutuhan khusus juga memiliki hak yang sama dengan peserta didik pada umumnya.
“Melalui program nyata yang langsung melibatkan peserta didik dapat menghantarkan mereka kepada kemerdekaan yang sesungguhnya yaitu dapat diterima baik dan berkesempatan menjadi bahagian masyarakat yang berkontribusi positif,” demikian Ria Hidayati. []