News

9 Perpustakaan Isi Stan Pameran Literasi Sejarah dan Budaya Aceh

Kepala Disbudpar Aceh, Almuniza Kamal meninjau Pameran Literasi Sejarah dan Budaya Aceh di Kompleks Museum Aceh, Banda Aceh, Senin (1/8/2022).

Banda Aceh – Sembilan perpustakaan dan 6 penerbit mengisi stan dalam kegiatan Pameran Literasi Sejarah dan Budaya Aceh pada 1-5 Agustus 2022 di Kompleks Museum Aceh, Banda Aceh.

Sembilan perpustakaan itu yaitu Perpustakaan Museum Aceh; Perpustakaan Universitas Syiah Kuala; Perpustakaan UIN Ar-Raniry; Perpustakaan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh; Perpustakaan Badan Arsip Nasional (BAST-ANRI).
Berikutnya, Perpustakaan Museum Ali Hasjmy; Perpustakaan Lembaga Wali Nanggroe Aceh; Perpustakaan Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Aceh; dan Perpustakaan Majelis Adat Aceh (MAA).
Sementara 6 penerbit yang mengisi stan bazar buku, yakni USK Press, Ar-aniry Press, Bandar Publishing, Gramedia Aceh, IKAPI Aceh, dan Erlangga Banda Aceh.
Pameran yang mengusung tema “Budaya Literasi Bangkitkan Generasi” itu resmi dibuka oleh Penjabat (Pj) Gubernur Aceh yang diwakili Kepala Disbudpar Aceh, Almuniza Kamal, Senin (1/8/2022).
Dalam sambutannya, Almuniza Kamal menyampaikan pameran ini dapat menjadi sarana untuk menumbuhkan dan meningkatkan budaya literasi masyarakat Aceh, terutama generasi muda di Tanah Rencong.
“Kemajuan teknologi yang semakin canggih memunculkan kekhawatiran kurangnya budaya literasi kepada generasi muda khususnya Aceh. Ini menjadi tugas kita bersama, terutama orang tua sebagai penanggung jawab bagi generasi bangsa,” sebut Almuniza.
Ia menerangkan, tingkat literasi yang rendah adalah kondisi darurat yang harus diatasi oleh semua pihak yang bertanggung jawab dalam dunia pendidikan dan kebudayaan. Karena itu, Pemerintah Aceh melalui Disbudpar Aceh berkomitmen untuk terus meningkatkan budaya literasi melalui berbagai kegiatan edukatif.
“Museum Aceh merupakan salah satu lembaga edukasi yang berfungsi menjaga warisan sejarah dan budaya, memiliki andil memberi edukasi kepada masyarakat Aceh dengan membuat kegiatan pameran literasi seperti hari ini,” ujarnya.
Almuniza menuturkan, dengan berliterasi akan membuka cakrawala berpikir yang luas bagi seseorang, sehingga mampu meningkatkan SDM yang berkualitas.
“Semoga dengan terlaksananya Pameran Literasi Sejarah dan Budaya Aceh tahun 2022 oleh Museum Aceh ini dapat menumbuhkan minat membaca generasi kita, sehingga budaya literasi akan melekat kepada masyarakat Aceh,” ujarnya.

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button