News

Rafli Kande: Saatnya Duduk Bersama untuk Kebaikan Aceh

Anggota DPR RI asal Aceh, Rafli Kande. FOTO: Facebook Rafli Kande

Banda Aceh – Menanggapi kehebohan pemberitaan tentang Keputusan Mendagri No. 050-145 tahun 2022 tertanggal 14 Februari 2022 yang menetapkan peralihan wilayah administratif empat pulau yang tadinya masuk dalam wilayah Aceh Singkil, dan kini beralih menjadi wilayah Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, anggota komisi VI DPR-RI asal Aceh, Rafli Kande menyarankan agar semua stakeholder Aceh perlu duduk bersama.

Duduk bersama, kata Rafli, tidak hanya untuk mendiskusikan isu peralihan administratif empat pulau dimaksud, namun juga membahas tentang Aceh terkini secara keseluruhan. 
Hal itu disampaikan Rafli dalam keterangannya kepada wartawan di Banda Aceh, Selasa (24/5/2022).
Menurut politikus PKS ini, peralihan secara administratif empat pulau tersebut perlu didiskusikan dan disikapi bersama agar tidak menjadi polemik berkepanjangan. 
“Peralihan wilayah secara administratif empat pulau ini kan bukan terjadi tiba-tiba. Ada proses panjang yang dilalui sejak bertahun-tahun lalu. Tentu tidak elok jika kemudian kita menyikapinya dengan saling tuding dan mencari-cari pihak yang patut disalahkan, tanpa memahami secara konprehensif semua aspek yang menjadi dasar dimungkinkannya keputusan tersebut lahir,” ujar Rafli. 
Untuk itulah, kata Rafli, semua pemangku kepentingan Aceh perlu duduk bersama. Ia menyerukan agar para pihak meninggalkan semua perbedaan.
“Demi Aceh kita, DPRA, Forbes, Pemerintah Aceh, Wali Nanggroe, alim ulama, akademisi, dan stakeholder lainnya harus segera duduk bersama,” ujar Rafli.
“Diskusikan semuanya, lalu ambil sikap bersama. Jika kita bersatu dan kompak, Insya Allah tidak hanya soal empat pulau saja, tetapi banyak problem Aceh lainnya yang dapat diselesaikan,” papar Rafli penuh semangat. 
Dia yakin, pihak kementerian dan pemerintah pusat pasti akan mendengarkan aspirasi yang disuarakan bersama.
Namun, tambah Rafli  tentu tidak sebatas membuat kesepakatan dan pernyataan bersama saja. Mengadvokasi implementasi dari aspirasi bersama itu juga hal penting yang harus dilakukan.
“Sehingga Aceh ke depannya benar-benar teradvokasi. Tidak hanya wilayahnya, namun juga semua aspek sosial politik dan ekonomi yang bisa mensejahterakan rakyat bisa benar-benar terwujud. Aceh nggak boleh begini-begini terus. Nggak bisa kemiskinan dibiarkan terus. Kita bisa mengatasinya. Asal para pemimpinnnya kompak dan bersatu. Itu yang membuat kita bisa, Insya Allah, kepada Allah swt kita bermohon,” tutup Rafli.

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button